SLIDER-1a
The Next Generation of Cyber Security Event
Management

Octopus products and services are designed to provide converged Cyber and Physical security, across all industries to defend organizations, assets, and employees.

SLIDER-1a
The Next Generation of Cyber Security Event
Management

Octopus products and services are designed to provide converged Cyber and Physical security, across all industries to defend organizations, assets, and employees.

previous arrow
next arrow

Blog

Kemajuan teknologi kecerdasan buatan generatif (Generative Artificial Intelligence atau GenAI) seperti ChatGPT, Claude, dan Gemini telah mengubah cara orang bekerja, berkomunikasi, dan berinovasi. Teknologi ini memungkinkan siapa saja untuk menciptakan teks, gambar, atau bahkan kode hanya dari perintah sederhana. Namun, di balik potensi positifnya, GenAI ternyata juga menghadirkan tantangan besar

Dalam era transformasi digital, layanan berbasis cloud telah menjadi tulang punggung operasional bagi banyak perusahaan. Mulai dari penyimpanan data, aplikasi bisnis, hingga analisis big data, semuanya kini berjalan di atas infrastruktur cloud. Namun, dengan kemudahan dan skalabilitas yang ditawarkan, muncul pula tantangan baru dalam memastikan performa, ketersediaan, dan keamanan sistem.

Kecerdasan buatan (AI) kini telah melampaui peran sekadar alat bantu dalam aktivitas sehari-hari dan analisis data; ia menjadi elemen penting dalam menjaga keamanan digital. Namun di balik manfaat besar tersebut, muncul pula ancaman baru: serangan siber yang menggunakan AI sebagai senjata. Teknologi yang awalnya diperuntukkan untuk mendukung manusia, kini justru

Tahun 2025 menandai fase baru dalam dunia kejahatan siber: tiga pemain utama ransomware, LockBit, Qilin, dan DragonForce, secara resmi mengumumkan aliansi strategis yang mengguncang ekosistem keamanan digital global. Latar Belakang Aliansi Menurut CCI, kolaborasi antar­kelompok tersebut bertujuan untuk memperkuat efektivitas serangan ransomware melalui sharing teknik, sumber daya dan infrastruktur bersama.

Perkembangan kecerdasan buatan (AI) mengubah wajah ancaman siber: selain meningkatkan produktivitas, AI juga memperkuat kemampuan pelaku yang berada di dalam organisasi atau akun yang sudah dikompromikan. Alih-alih terlihat sebagai pola mencurigakan, aksi berbahaya kini bisa berjalan seperti aktivitas kerja normal, tetapi pada kecepatan mesin dan dengan kemampuan menyamar yang sangat

Di tengah percepatan transformasi digital, sektor publik menjadi salah satu pilar paling rentan terhadap serangan siber. Pemerintah, lembaga negara, dan institusi publik kini menyimpan jutaan data sensitif milik warga, dari identitas pribadi hingga catatan kesehatan dan keuangan. Ketika data sebesar itu tidak dilindungi dengan baik, dampaknya tidak hanya berupa kerugian

Scroll to Top