Blog & Event

Threat Hunting: Strategi Proaktif untuk Menangkal Ancaman Siber

Di tengah kemajuan teknologi dan digitalisasi yang semakin pesat, dunia siber menjadi medan pertempuran yang tak terlihat namun sangat nyata. Setiap hari, jutaan data dipertukarkan, dan berbagai sistem saling terhubung satu sama lain, mulai dari email perusahaan, aplikasi finansial, hingga sistem kritis pemerintah. Namun, di balik kemudahan tersebut, ada ancaman yang terus mengintai: serangan siber yang semakin canggih, cepat, dan sulit terdeteksi.

Perusahaan tak lagi bisa hanya mengandalkan solusi keamanan tradisional seperti antivirus atau firewall saja. Mengapa? Karena banyak serangan modern yang mampu menyelinap melewati sistem pertahanan tersebut tanpa terdeteksi. Serangan ini bisa bertahan selama berbulan-bulan di dalam sistem tanpa menimbulkan gejala mencolok, menunggu waktu yang tepat untuk menyerang atau mencuri data berharga.

Inilah alasan mengapa konsep threat hunting menjadi semakin krusial dalam strategi keamanan siber masa kini. Threat hunting atau perburuan ancaman bukanlah pendekatan pasif, melainkan proses aktif untuk mendeteksi keberadaan ancaman tersembunyi sebelum ancaman itu sempat melancarkan aksinya.

Apa Itu Threat Hunting?

Threat hunting adalah proses aktif dan proaktif dalam mencari ancaman keamanan siber yang tersembunyi di dalam jaringan organisasi, yang belum terdeteksi oleh sistem keamanan otomatis seperti antivirus atau SIEM.

Alih-alih menunggu alarm berbunyi, threat hunter secara aktif mencari indikator kompromi (IoC) dan indikator serangan (IoA), menggunakan teknik investigasi manual dan intelijen ancaman.

Kenapa Threat Hunting Itu Penting?

  • Deteksi Lebih Cepat: Mengidentifikasi ancaman sebelum berkembang menjadi insiden besar.
  • Mengurangi Dwell Time: Memperpendek waktu keberadaan ancaman dalam sistem.
  • Menambah Ketahanan Sistem: Meningkatkan kapabilitas respons insiden dan pertahanan keamanan secara keseluruhan.
  • Mengidentifikasi Celah Keamanan: Menemukan kelemahan yang tidak terdeteksi oleh sistem otomatis.

Tantangan dalam Threat Hunting

Meski sangat bermanfaat, threat hunting bukan tanpa tantangan. Beberapa hambatan umum yang sering dihadapi adalah:

  • Volume Data yang Besar
    Threat hunter harus menganalisis jutaan log dan data dari berbagai sumber. Menyaring data yang relevan bisa sangat memakan waktu dan sumber daya.
  • Kurangnya Visibilitas
    Jika sistem tidak memiliki logging yang baik atau tidak semua perangkat terintegrasi ke dalam SIEM/EDR, maka ancaman bisa lolos dari pengawasan.
  • Kekurangan Tenaga Ahli
    Threat hunting membutuhkan keterampilan teknis tingkat tinggi. Sayangnya, jumlah profesional yang benar-benar ahli dalam bidang ini masih terbatas.
  • Evolusi Ancaman yang Cepat
    Teknik dan taktik para penyerang terus berkembang. Threat hunter harus selalu mengikuti perkembangan terbaru agar tetap efektif.
  • Kesulitan Membedakan Aktivitas Normal dan Anomali
    Tidak semua anomali berarti serangan. Tantangannya adalah membedakan false positive dengan indikator nyata dari kompromi.

Tools yang Sering Digunakan dalam Threat Hunting

  • SIEM
  • EDR/XDR
  • Threat Intelligence Platform
  • Framework

Kesimpulan

Threat hunting adalah pendekatan proaktif untuk mendeteksi ancaman tersembunyi sebelum berdampak besar. Meski menantang, strategi ini membantu organisasi memperkuat pertahanan siber dan tetap selangkah lebih maju dari serangan yang semakin canggih.

Scroll to Top